Minggu, 21 Agustus 2016
PENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT DARI PETANI KITA SENDIRI
Sekretaris Kabupaten Kepulauan Selayar, Dr. Ir. H. Marjani Sultan, M.Si., membuka secara resmi Pelatihan Pemetaan Lahan Produksi di Aula Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Kepulauan Selayar, senin (22/8).
Sekda Selayar selaku mewakili Bupati Kepulauan Selayar, didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan, Ir. Makkawaru, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, Ir. Nur Kamar, M.M., Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan, Taharuddin, para Kepala Bidang lingkup Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Kepulauan Selayar.
Sejalan dengan amanat Undang-Undang nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 2011 tentang Penetapan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten melalui Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan menganggarkan dana untuk pelatihan pemetaan lahan produksi pada Tahun Anggaran 2016.
“Salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten, pada minggu awal pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, M. Basli Ali dan Dr. H. Zainuddin, S.H., M.H., telah merumuskan program 100 hari yang diambil dari program SUCI yaitu membangun sentra pengembangan komoditas disektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan. Program 100 hari yang terkait langsung dengan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, yaitu Perumusan Konsep Swasembada Sayuran, Pembinaan Kelompok Tani Andalan Daerah, Penguatan Kelembagaan Petani dan Penyuluh, serta Otimalisasi Pelaksanaan Tugas Penyuluh”. Kata Bupati Kepulauan Selayar yang disampaikan Sekda Selayar, saat membacakan Sambutan Bupati.
Lebih lanjut disampaikan bahwa output hasil pemetaan lahan pertanian pangan nantinya akan menjadi pendukung untuk penyusunan RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar.
Bupati berharap penetapan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan merupakan bagian dari penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan di wilayah kabupaten dalam Rencana Tata Ruang Kabupaten dan menjadi dasar peraturan zonasi.
Bupati juga menyampaikan harapannya kepada peserta, agar pelatihan ini menghasilkan pemahaman dan sekaligus solusi terhadap berbagai kendala serta hambatan yang timbul. Salah satu indikator keberhasilan swasembada sayuran adalah terpenuhinya kebutuhan sayuran masyarakat yang diproduksi oleh petani kita sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar