Senin, 22 Agustus 2016

SOSIALISASI CAGAR BIOSFER TAKA BONERATE

Kawasan Taka Bonerate menjadi jaringan Cagar Biosfer dunia. Kawasan Taka Bonerate sebagai zona inti dalam wilayah strategis Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan tercatat sebagai Cagar Biosfer ke-10 Indonesia terhitung mulai bulan juni tahun 2015 terdaftar di PBB melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme – United Nations Education Social and Cultural Organization) sebagai wilayah yang mempunyai keunikan sumber daya alam hayati yang penting dan diharapkan mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkesinambungan. Hal inilah yang disosialisasikan Balai Taman Nasional Taka Bonerate-Kepulauan Selayar yang dipimpin Kepala Balai, Ir. Jusman, di daerah penyangga, Pulau Kayuadi Kecamatan Taka Bonerate dan Pulau Jampea Kecamatan Pasimasunggu Timur yang dinilai mempunyai peran penting terhadap keberadaan kawasan Taman Nasional Taka Bonerate pada tanggal 5 s/d 6 Desember 2015. Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolres Kepulauan Selayar yang diwakili oleh Kasat Narkoba, Ramli BRS, SKPD dalam Lingkup Pemkab Kepulauan Selayar selaku Forum Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer Taka Bonerate diantaranya Sudiono dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, Nur Yasin dari Bagian Humas, Protokol, dan PDE Setda, Abidin dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Yayasan Econatural Society, dan pengelola Kampung Penyu, yang akrab sisapa Pak Datu. “Keindahan alam disekitar kita disini di taka bonerate sangat luar biasa, merupakan atol terluas ke-3 di dunia dengan luas 220.000 ha. Hal ini diapresiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadikannya sebagai salah satu jaringan yang perlu mendapat perhatian. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan kita semu untuk melindungi kawasan ini supaya tetap tidak rusak dalam jangka waktu yang panjang.” Papar Kepala Balai, Ir Jusman selaku Wakil Ketua II Forum Koordinasi Pengelolaan Cagar Biosfer Taka Bonerate. Ketua Panitia Pelaksana, Marwah, menyampaikan dalam bentuk laporan bahwa sosialisasi pengelolaan taman nasional di daerah penyangga merupakan salah satu bentuk kegiatan pembinaan daerah penyangga sebagai upaya untuk mendorong dan menimbulkan rasa ikut memiliki di lingkungan masyarakat setempat atas kawasan taman nasional melalui pengembangan berbagai jenis kegiatan sesuai dengan potensi dan kondisi daerah penyangga yang telah dipilih untuk dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar